SEJARAH PERADABAN ISLAM DI SPANYOL


A.    Proses Masuknya Islam di Spanyol
Masuknya Islam ke Spanyol bermula dari serangkaian penaklukan oleh bangsa Arab pada abad ke-7 dan 8, yang dilancarkan melalui Mesir, kira-kira sampai tahun 711 M.
Spanyol berhasil ditaklukan pada masa Bani Umayyah oleh seorang khalifah pada waktu itu yaitu Khalifah Walid (705-715 M), dan sebelum itu Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayyah oleh Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Dalam penaklukan itu ada tiga nama yang patut dicatat sebagai orang yang paling berjasa dalam sejarah penaklukan negeri tersebut, mereka ialah Tarif ibnu Malik, Tariq ibnu Ziyad, dan Musa ibnu Nusair. Tarif ibnu Malik adalah orang pertama melakukan penyerbuan bersama pasukannya (91 H), 500 orang diantaranya pasukan berkuda. Dalam penyerbuan itu mereka tidak perlawanan yang berarti. iIslam berhasil memperoleh kemenangan dan kembali ke Afrika Utara membawa harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya.
Kesuksesan yang dicapai oleh Tarif mendorong Gubernur Afrika Utara yang berpusat di Qairuwan, yakni Musa ibnu Nusair untuk menguasai wilayah subur dibagian Barat Daya Eropa itu. Tariq ibnu Ziyad diberi tugas untuk menaklukan negeri subur itu, dengan menyiapkan pasukan yang berjumlah 7000. Meraka menyeberangi selat antara Afrika Utara dan Eropa itu dengan kapal-kapal yang telah disiapkan oleh Julian sebagaimana penyeberangan sebelumnya yang dilakukan oleh Tarif. Pasukan tersebut mendarat di sebuah gunung yang terkenal dengan nama Gibraltal (Jabar Tariq). Dan kali ini pun berakhir denghan kemenangan gemilang terjadi pada bulan Rajab tahun 92 H.
Rupanya Musa ibnu Nusair sendiri juga ingin berpartisipasi dalam peperangan
menaklukkan negeri hijau yang subur itu. Ia berhasil menaklukan kota yang sangat kuat tersebut, selanjutnya ia taklukan kota Sevilla. Musa ibnu Nusair melanjutkan ekspedisinya hingga bertemu pasukan Tariq ibnu Ziad di Toledo. Mereka besama-sama meneruskan penaklukan ke utara, ke kota Saragossa dan Navarre.
B.     Peradaban Yang berkembang di Spanyol
Islam berkuaa di Spanyol dalam masa lebih dari tujuh abad. Islam telah mencapai puncak kejayaannya di Spanyol. Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan dunia, kepada kemajuan yang lebih kompleks. Adapun beberapa peradaban yang berkembang pada masa itu ialah sebagai berikut:
1.      Kemajuan dibidang Intelektual
Adapun kemajuan-kemajuan intelektual yang telah dicapai oleh umat Islam di Spanyol antara lain:
a.      Filsafat
Kemajuan ini terjadi pada tahun 961-976 M, atas inisiatif al-Hakam untuk mendatangkan karya-karya ilmiah serta filosofis dari Timur Tengah, sehingga Cordova dengan perpustakaan dan universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam. Tokoh utama dan pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn al-Sayigh (Ibnu Majah).
b.      Sains
Dalam bidang sains ilmu-ilmu yang berkembang antara lain ilmu kedokteran dengan tokoh yang paling terkenal Ibnu Sina, matematika, astronoki, kimia, dan lain-lain juga berkembang. Abbas ibn Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Dalam bidang sejarah dan geografi Islam juga mempunyai ahlinya seperti Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M), Ibn Bathuthah dari Tangier (1304-1377 M) dan lain-lain.
c.       Fikih
Islam di Spanyol adalah penganut mazhab Maliki. Tokoh yang pertama kali ,memperkenalkannya adalah Ziyad ibn Abd al-Rahman.
d.      Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi (Zaryab).
e.       Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah  menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam Spanyol dan ini dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam. Diantara orang-orang yang ahli dalam bahasaArab dan tata bahasa adalah Ibn Sayyidih, Ibn Khuruf dan lain-lainnya.


2.      Kemajuan Pembangunan Fisik
Disamping kemjuan intelektual, Spanyol Islam juga mencapai kemajuan di bidang pembangunan fisik. Pembangunan fisik yang mendapat perhatian ummat Islam sangat banyak. antara lain dalam perdangangan, jalan-jalan dan pasar-pasar, bidang pertanian dan lain-lainya.
Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik yang menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman dan tanaman-tanaman. Di antara pembangunan yang megah adalah Masjid Cordova, kota al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, Istana al-Makmun, Masjid Seville dan Istana al-Hamra di Granada.
Cordova dan Granada di masa Bani Umayah mengalami perkembangan yang pesat. Banyak pembangunan yang dilaksanakan, seperti Istana dan Masjid-masjid. Kota ini diperluas dengan memperbesar tembok yang mengelilinginya. Dan berdirinya sebuah jembatan dengan gaya arsitektur Islam yang mempunyai 16 lengkungan dalam gaya Romawi,menghubungkan Cordova dengan daerah pinggiran di gerbang sungai. Sedangkan di sebelah Barat jambatan itu berdiri Istana al-Cazar. Perkembangan ini terjadi pada masa pemerintahan Abdurrahman An-Nasir di pertengahan abad ke-10 M. Cordova juga terkenal dengan barang-barang kerajinan dari perak, sulaman-sulaman dari sutra dan kulit, yang mempunyai bentuk khusus. Pada masa ini Cordova menjadi pusat Ilmu Pengetahuan, dan berdirinya Universitas Cordova. Di samping itu, di kota ini terdapat sebuah perpustakaan besar yang mempunyai koleksi buku kira-kira 400.000 judul (Lapidus, 1999:581). Begitu juga dalam bidang pertanian ,dengan pembangunan irigasi yang baik, membawa kemakmuran dan kesejahteraan kepada masyarakat. Sehingga mampu membangun beberapa Daerah (Hoeve,1994:147).
a.      Cordova
Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam, yang kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah, Abdurrahman Ad-Dakhil (822-852 M). Kemudian mencapai puncak keindahannya pada masa Abdurrahman An Nasyir (911-961 M). Kota ini indah dipandang mata. Jembatan besar dibangaun di atas sungai yang mengalir di tengah kota. Tamantaman dibangun untuk menghiasi. Pohon-pohon dan bunga-bunga di impor dari Timur. Diantara kebanggaan kota Cordova adalah masjid Cordova. Di kota Cordova terdapat 491 masjid. Disamping itu, ciri khusus kota adalah adanya tempat pemandian. Di Cordova terdapat 900 pemandian.
b.      Granada
Granada memiliki tanah yang subur, banyak pegunungan dan sungai-sungai. Pada sebuah bukit kecil yang tingginya 150 meter di atas kota Granada terdapat sebuah istana yang indah yang dibuat oleh raja Bani Akhmar dan diberi nama Al-Hamrah. Al-Hamrah merupakan istana yang permai yang megah dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam. Istana itu dikelilingi taman-taman yang tidak kalah indahnya.
Sedangkan dalam bidang pertanian, Spanyol sudah mengenal irigasi dan saluransaluran air. Dengan pembangunan irigasi yang baik mereka dapat membangun kebunkebun tebu, kapas, padi, jeruk, anggur. Kemajuan dalam bidang ini membawa kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Karena kemajuan ekonomi Spanyol mampu membangun beberapa kota yang megah dan mempunyai banyak bangunan yang monumental. Abdurrahman III membangun kota Cordova dilengkapi dengan taman, Istana, jalan-jalan, masjid, perpustakaan. Kota termegah adalah Az-Zahrah yang dibangun oleh Abdurrahman III dan kota Granada yang cantik yang memiliki al-Hamrah terkenal di seluruh Dunia.

C.    Faktor-faktor pendukung kemajuan
Kemajuan-kemajuan yang terjadi di Spanyol Islam di pengaruhi oleh beberapa faktor:
a.       Adanya penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan ummat Islam, seperti abd al-Rahman al-Dakhil, Abd al-Rahman-Wasith dan Abd al-Rahman al-Nasir.
b.      Adanya kebijaksanaan penguasa untuk memelopori kegiatan-kegiatan ilmiah oleh penguasa Dinasti Umayyah di Spanyol seperti Muhammad ibn abd al-Rahman (852-886 M dan al-Hakam II al-Muntashir (961-976 M).
c.       Penguasa menegakkan toleransi beragama terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi, sehingga mereka ikut berpartisipasi dalam mewujudkan peradaban Islam di Spanyol.
d.       Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai komonitas baik agama maupun bangsa sehingga mereka bekerjasama dan menyumbangkan kelebihannya masing-masing.
e.        Adanya kesatuan budaya Islam. Meskipun pada saat itu ada persaingan sengit antara Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di Spanyol tapi para ilmuwan bebas melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu mulai dari ujung Barat wilayah Islam ke ujung timur.
f.       Perpecahan politik masa Muluk al-Thawa’if dan sesudahnya tidak menyebabkan mundurnya peradaban karena setiap Dinasti (raja) di Malaga, Toledo, Seville, Granada dan lain-lain berusaha menyaingi Cordova bahkan diantaranya justru lebih maju.


D.    Penyebab Kemunduran dan Kehancuran Spanyol Islam
1.      Konflik Islam dan Kristen.
Kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen, sehingga kehidupan negara Islam tidak pernah sepi dari pertentangan antara Islam dan Kristen.
2.      Tidak adanya ideologi pemersatu
Di Spanyol, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di Damaskus, orangorang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi. Mereka masih member istilah ‘ibad dan muwalladun kepada para muallaf itu, suatu ungkapan yang dianggap merendahkan.
3.      Kesulitan ekonomi
Pada paruh kedua masa Islam di Spanyol, Para menguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius, sehingga lalai membina perekonomian.
4.      Tidak jelasnya sistem peralihan pemerintahan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan di antara ahli waris.
5.      Keterpencilan
Spanyol Islam terpencil dari Dunia Islam yang lain. Ia berjuang sendirian tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan di sana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Term Dalam Logika

Tafsir bir Ra'yi

ALAM KUBUR DALAM PERSPEKTIF HADIS