KHUTBAH JUM'AT TENTANG PERSATUAN
Khutbah
Jum’at tentang Persatuan
Khutbah Pertama
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إنَّ
الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن
لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً
عَبْدُهُ وَرَسُولُه اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ
Jama’ah
sholat jum’at yang dirahmati Allah,
Puji syukur
kita panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah menganugerahkankepada kita
berbagai macam nikmat sehingga kita tidak akan dapat menghitungnya satu
persatu. Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan keharibaan junjungan kita
Nabi Muhammad saw. yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman
yang penuh dengan pengetahuan seperti sekarang ini. Selanjutnya, khotib
berwasiat khususnya bagi diri khotib sendiri dan umumnya untuk kita semua,
marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. dengan
sebenar-benarnya taqwa dalam arti memelihara diri dari segala bentuk
kemusyrikan dan kemunafikan dengan mentaati dan mengerjakan semua perintahnya
serta meninggalkan semua larangannya, mempertinggi frekuensi iman, meningkatkan
kualitas amal, dan kita hiasi kehidupan kita dengan akhlakul karimah sehingga
kita menjadi hamba yang beruntung di akhirat kelak.
Jama’ah
jum’at yang dirahmati Allah,
Manusia adalah makhluk sosial, dalam artian manusia hidup di dunia
ini tidak dapat berdiri sendiri, melainkan memerlukan bantuan satu sama lain.
Tegasnya, manusia adalah suatu komponen yang tidak bisa terpisahkan dari suatu
masyarakat dan sebagai anggota yang tidak terpisahkan dari bangsa itu sendri.
Manusia diciptakan untuk menjalin persaudaraan pada semua orang serta menjauhkan diri dari
perpecahan. Merupakan sebuah realisasi pengakuan bahwa hakekatnya semua
kedudukan manusia dihadapan Allah SWT adalah sama sesuai dengan tugas dan beban
masing-masing. Allah SWT tidak
membeda-bedakan diantara hamba-hamba-Nya dan diantara hamba yang paling mulia
di sisi Allah SWT adalah yang paling bertaqwa, sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ
وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ
عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Wahai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah SWT ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha mengetahui lagi Maha Mengenal."
(QS. Al-Hujurat[49]: 13)
Dari ayat tersebut kiranya bisa dipahami bahwa dari berbagai
manusia yang diciptakan oleh yang berbeda-beda suku, bangsa, ras, warna kulit,
dan sebagainya bukanlah suatu hambatan untuk saling mengenal satu sama lain,
karena memang tujuan diciptakannya manusia itu berbeda-beda adalah untuk saling
mengenal. Namun terkadang perbedaan-perbedaan seperti itu menjadi faktor
penyebab terjadinya benturan-benturan di masyarakat kita.
Jama’ah sholat jum;at yang dirahmati Allah,
Padahal di dalam Islam diajarkan ketika seorang muslim berdiri di
hadapan Allah untuk melaksanakan ibadah dan berdoa kepada Nya, itu tidak untuk
pribadinya sendiri, melainkan sekaligus untuk saudara-saudaranya pula. Mari
kita perhatikan, ketika sholat maka kita membaca surat Al-Fatihah yang
merupakan rukun sholat, ketika ia mengucapkan:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah
kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah[1] : 5).
Seorang muslim tidak mengatakan “Hanya kepada Engkaulah saya
menyembah dan hanya kepada Engkaulah saya mohon pertolongan” tapi mengunakan
kata kami bukan saya. Untuk itu marilah kita hindari rasa dan sikap hidup yang
hanya mementingkan diri sendiri (egois) sebab apabila seseorang sudah memiliki
sikap ingin menang sendiri (egois) maka hilanglah rasa atau sikap
kemanusiaannya dan ia akan memiliki rasa ingin menguasai orang lain, maka akan
tumbuhlah kerusakan pada dirinya dan kerusakan itu akan terus berkembang,
sehingga kerusakan itu akan menyebabkan dirinya terperangkap dalam ruang
lingkup yang sempit, dan perlu kita sadari bahwa apabila semuanya itu sudah
terjadi dalam kehidupan kita, maka kita tidak akan mempunyai saudara lagi
kecuali diri kita sendiri.
Jama'ah
sholat jumat yang dimuliakan Allah,
Sesungguhnya
Allah tidak menciptakan manusia untuk berpisah-pisah, tetapi Allah telah
mensyari’atkan bagi manusia satu agama. Allah mengutus para nabi dan rasul
secara berturut-turut untuk membimbing manusia seluruhnya ke dalam satu jalan.
Tetapi hawa nafsu selalu menggoda dan mendorong manusia untuk melupakan pesan
mulia ini dan ingkar terhadap pusaka dari Tuhannya Yang Maha Agung, sehingga
akibatnya terpecahlah manusia menjadi kelompok-kelompok. Dan jadilah mereka
menghancurkan satu sama lain. Allah Ta’ala berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلرُّسُلُ كُلُوا۟ مِنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَٱعْمَلُوا۟ صَٰلِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ ﴿٥١﴾ وَإِنَّ هَٰذِهِۦٓ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَأَنَا۠ رَبُّكُمْ فَٱتَّقُونِ ﴿٥٢﴾ فَتَقَطَّعُوٓا۟ أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ زُبُرًا كُلُّ حِزْبٍۭ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ ﴿٥٣﴾ فَذَرْهُمْ فِى غَمْرَتِهِمْ حَتَّىٰ حِينٍ ﴿٥٤﴾
"Wahai para rasul! Makanlah dari
(makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan sungguh, (agama tauhid) inilah agama
kamu, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.
Kemudian mereka terpecah belah dalam urusan (agama)nya menjadi beberapa
golongan. Setiap golongan (merasa) bangga dengan apa yang ada pada mereka
(masing-masing). Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai waktu yang
ditentukan.” (QS. Al-Mukminun [23]: 51-54).
Allah telah menjelaskan bahwa mengikuti hawa nafsu itu membawa
kesesatan. Dan kesesatan itu merupakan unsur penyebab perpecahan. Maka benarlah
apabila ilmu berpisah dengan akhlak dan terlepas dari landasan-landasan ikhlas,
maka dapat membahayakan pemiliknya dan manusia seluruhnya, bahkana bagi seluruh
makhluk di bumi. Demikian karena sebelum agama itu ada, manusia disesatkan oleh
kebodohan yang likulikunya membingungkan. Tetapi setelah agaa datang, kepala-kepala
kelompokmereka bersikap keras terhadap agama, dan mereka memperdagangkan ilmu
untuk kepentingan diri pribadi. Dengan demikian ilmu terlepas dari akhlak dan
keikhlasan.
Rasulullah selalu memohon perlindungan kepada Allah dari ilmu yang
tidak bermanfaat. Beliau bersabda: “Sesungguhnya perkara yang lebih aku
khawatirkan terhadap kamu sekalian sepeninggal saya ialah orang munafik yang
licin bicaranya.” (HR.Thabrani).
Orang munafik ialah orang yang lain di hati lain di mulut. Biasanya
mereka hanya pandai berbicara tetapi realitanya tidak ada. Maka terhadap mereka
kita harus waspada. Karena bisa saja mereka menyebarkan berita-berita bohong
untuk memecah belah persatuan kita. Hati yang sudah rusak membuat ilmu menjadi
senjata yang menghancurkan. Allah telah memperingatkan kepada orang-orang yang
berilmu, hanya pandai berbicara, dan tidak pandai mengamalkan. Mereka itulah
orang-orang yang merusak kesatuan manusia. Allah Ta’ala berfirman:
شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحًا وَٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِۦٓ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓ أَنْ أَقِيمُوا۟ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا۟ فِيهِ كَبُرَ عَلَى ٱلْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ٱللَّهُ يَجْتَبِىٓ إِلَيْهِ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ
“Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad)
dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu
tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di
dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang
kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama
tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali
(kepada-Nya).” (QS. Asy Syura[42]: 13).
Jama'ah sholat
jumat yang dimuliakan Allah,
Marilah
kita renungkan, sudah banyak kita singgung percekcokan yang membesar-besarkan
perbedaan pendapat. Sebab perbedaan pendapat ini suka mengarah kepada kepentingan-kepentingan
pribadi atau golongan yang lepas dari akhlakul karimah serta tidak ada
ujungnya. Oleh karenanya marilah kita eratkan barisan, kita bersatu kembali
agar kita bisa menjadi umat yang membawa kemashlahatan untuk masyarakat umum.
Terakhir ada sebuah pepatah mengatakan “Jadilah
kita seperti lebah yang selalu memberikan yang baik-baik kepada manusia dengan
madu yang dihasilkannya, begitu juga kita harus selalu memberikan yang terbaik
kepada saudara-saudara kita terutama ditempat yang kita huni saat ini, dan
memang kita diharuskan berbuat baik kepada siapapun. Dan lebah tidak pernah
merusak tempat yang ia pijak. Tapi apabial kita mengusiknya maka tak akan
segan-segan lebah itu menyengat kita. Ada sebuah syair yang artinya: "dulu
saat engkau dilahirkan engkau dalam keadaa menangis, sedangkan orang-orang
sekitarmu tertawa menyaksikan kehadiranmu, makadari itu berbuatlah kebaikan di
dunia ini selama hidupmu di dunia ini, agar nanti ketika engkau pergi
meninggalkan dunia ini engkau dalam keadaan tersenyum gembira, sedangkan
orang-orang disekitarmu mengis karena kepergianmu.” Yang artinya bahwa kita
dianjurkan untuk berbuat baik selama hidup di dunia ini, agar tercipta
kehidupan yang harmonis dan persatuan yang kuat.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرّحِيْم
Khotbah kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ
بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ
الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ
لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ
أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ
أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ،
وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا
مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا
تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى
وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللهم اعز الإسلام والمسلمين وأذل الشرك والمشركين
اللهم انصر المجاهدين فى فلسطين اللهم انصر المجاهدين فى
كل مكان
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ،
وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ،
وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ
أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا احْفَظْ أَوْطَانَنَا وَأَعِزَّ
سُلْطَانَنَا وَأَيِّدْهُ بِالْحَقِّ وَأَيِّدْ بِهِ الْحَقَّ يَا رَبَّ
العَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ رَبَّنَا اسْقِنَا مِنْ فَيْضِكَ
الْمِدْرَارِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ لَكَ في اللَيْلِ وَالنَّهَارِ،
الْمُسْتَغْفِرِيْنَ لَكَ بِالْعَشِيِّ وَالأَسْحَارِ
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء
وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا
وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ
هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ
لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ،
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ
سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Komentar
Posting Komentar